Sebuah percakapan : (ilustrasi)
Zahra: Sebel... sebel... .....,, nyebelin banget anak itu, seumur hidup aku ga akan memaafkan apa yang diucapkannya...,, dia udah buat hatiku SAKIT BANGET dan hancur berkeping-keping...,,
Faya : Bener banget zah, aku juga ...,, kata-kata kasar yang sering keluar dari mulutnya membuat aku sampai KIAMATpun tak akan memaafkan kesalahannya, walaupun dia sudah minta maaf dengan sungguh-sungguh.....
Percakapan diatas mungkin pernah kita jumpai, atau bahkan kita sendiri pernah mengalaminya. Merasa menjadi orang yang paling dikhianati oleh sahabat, rekan kerja, ataupun keluarga. Kesalahan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada kita terkadang membuat kita begitu sulit untuk menerimanya dengan lapang,ketika orang tersebut meminta maaf kepada kita.
Saya teringat ketika tadi pagi memberikan kultum kepada anak-anak didik saya tentang orang-orang yang bertaqwa. Menjadi sama-sama didingatkan ketika itu. Membaca QS Ali Imran ayat 133-134 , yang Insya Allah artinya:
”Dan
bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi
orang-orang yang bertaqwa. Yaitu orang yang berinfak di waktu lapang
maupun sempit dan orang-orang menahan marahnya dan orang-orang yang
memaafkan orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat
kebaikan ”
Sangat jelas sekali ayat tersebut menyebutkan "orang-orang yang memaafkan orang lain". Namun, bagaimana dengan kita? Terkadang atau bahkan seringkali kita tak bisa atau belum bisa memaafkan kesalahan orang yang berbuat kesalahan kepada kita. Surga itu memang sulit, banyak hal yang ternyata masih benyak yang kita perbaiki. Satu saja yang ini , "memaafkan". Sungguh rasanya begitu sulit.
Dalam sebuah hadist “Setiap anak Adam tidak luput dari kesalahan, dan sebaik-baik orang
yang berbuat kesalahan adalah mereka yang bertaubat.” (HR Tirmidzi). Benar sekali ayat ini, setiap anak adam tak luput dari kesalahan, setiap diri kita pasti pernah melakukan kesalahan. Hal ini juga yang berlaku untuk orang-orang yang "katanya" menyakiti kita itu. Jika mereka sudah meminta maaf. Marilah kita coba untuk memberikan maaf. Walau itu sulit sekali.
Begitu juga dengan salah satu ayat Al Qur'an juga menyebutkan bahwa kita harus saling memaafkan. “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang bodoh.” (QS al-A’raf: 199). Menjadi seorang pemaaf, memang sulit. Tapi... untuk mencapai SURGA Allah?? Kenapa tidak kita lakukan??. Karena janji Allah itu pasti.
Saya teringat dengan ceramah Ust. Afit Juliet dalam majlis dhuhanya. Ada 2 hal yang bisa membuat hidup kita tenang.
1. Ketika akan tidur, berdo'alah " Ya Allah, aku sudah memaafkan kesalahan orang-orang yang menyakitiku". Karena dengan ini, kita akan menghilangkan rasa dengki, dongkol, dendam yang justru akan merugikan kita sendiri.
2. Ketika bangun tidur , berdo'a: Ya Allah, siapa orang yang hari ini akan aku bantu?. Karena dengan ini kita bisa meringankan beban saudara-saudara kita.
Memaafkan memang sulit, ISLAM mengajarkan kita untuk saling memaafkan, bukan hanya 1 tahun sekali ketika Idul Fitri, tetapi juga setiap kali ada orang-orang yang melakukan kesalahan kepada kita. Apalagi kalau orang tersebut meminta maaf, maka kewajiban kita adalah memaafkan. Manusia itu relatif, kadang salah kadang benar. Jadi jangan "mengecap" orang itu jelek terus jika pernah melakukan kesalahan satu atau beberapa kali dengan kita. Karena kita sendiri juga pasti akan sakit, jika sudah meminta maaf, tetapi tidak dimaafkan.
Semoga coretan saya ini bermanfaat untuk pembaca sekalian. "YUK BELAJAR MEMAAFKAN". Jika ada kebenaran hanya datang dari Allah SWT, jika ada kesalahan dari dalam diri saya sendiri.